Baubau – Legislator Dukung Pemerataan Infrastruktur Sekolah Rakyat Terpadu. Anggota Komisi VIII DPR RI Derta Rohidin mendukung dan mendorong pemerintah untuk mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur permanen Program Sekolah Rakyat Terpadu. Ini yang rencananya akan dimulai tahun depan.
“Estimasi pembangunan bangunan permanen tahun depan harus kita dukung dan awasi bersama. Pembangunan fisik yang berkualitas dan sesuai standar pedagogis dasar sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memotivasi peserta didik, kami di DPR akan memperkuat pengawasan terhadap anggaran dan realisasi fisiknya,” kata Derta dalam keterangannya, Selasa (7/10/2025).
Derta mengatakan keberhasilan program prioritas nasional dalam mengentaskan kemiskinan. Melalui pendidikan untuk orang miskin dalam Program Sekolah Rakyat Terpadu, patut diapresiasi secara positif dan didukung oleh semua pihak.
Berdasarkan laporan Kementerian Sosial hingga September 2025, Program Sekolah Rakyat Terpadu (SET). Ini yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Sebanyak 160 SRT dari target 165 unit telah aktif beroperasi, dengan perkiraan 5 unit sisanya akan menyusul aktif pada pertengahan Oktober 2025. Capaian ini mewakili 97 persen realisasi target, sebuah langkah awal yang patut diacungi jempol.
Apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras Kementerian Sosial dalam mewujudkan Program SRT. Meski memberikan apresiasi, Derta Rohidin juga menyoroti beberapa tantangan. Ini yang perlu menjadi perhatian serius.
Saat ini, sebagian besar SRT masih menumpang di balai milik Kementerian Sosial. Meski solutif pada tahap awal, kondisi ini mempengaruhi kualitas pembelajaran dan keinginan program dalam jangka panjang.
“Kami memahami bahwa inisiasi program memerlukan strategi yang cepat, termasuk dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. Namun, kemandirian pada balai yang tidak dirancang khusus sebagai sekolah dapat memiliki batasan, baik dari segi kenyamanan, fasilitas pendukung seperti perpustakaan atau laboratorium sederhana, serta jam operasional yang terbatas,” ucapnya.
Baca Juga : Koperasi Kelola Tambang Sejalan dengan Amanat UUD 1945

Sebagai bentuk dukungan yang berimbang dan tujuan, Legislator dari Dapil Bengkulu ini memberikan beberapa saran konstruktif untuk penyempurnaan program SRT. Pe merintah perlunya membuat peta jalan program SRT yang lebih jelas, transparan dan lebih terukur mengenai tahapan pembangunan gedung permanen.
Hal ini sangat penting agar tahun 2026 tidak ada lagi SRT yang fasilitasnya menumpang ke pihak lain. Rohidin juga menyoroti perlunya sinergi kolaborasi pihak Kemensos dengan kementerian lain, seperti Kemendikdasmen dan Kemendikti dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Rakyat.
“Keberhasilan SRT tidak hanya pada bangunan, tetapi pada kualitas tenaga pengajar. DPR mendorong Kementerian Sosial berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menyusun kurikulum khusus dan program pelatihan berkelanjutan bagi para pengajar SRT, yang memahami konteks dan tantangan peserta didik dari keluarga prasejahtera,” katanya.
Menurut Derta Rohidin, program SRT ini harus benar-benar menyentuh kelompok sasaran yang tepat. Perlunya integrasi data antara Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kemensos. Ini dengan data dari Kemendikbudristek untuk memastikan anak-anak dari keluarga miskin prioritas benar-benar terdaftar dan terbantu oleh SRT.





