Baubau – Pahlawan bagi Petani, Polisi di Baubau Menciptakan Kincir Air Penyiraman Tanaman. Sosok polisi biasanya dikenal sebagai pengayom dan pelindung masyarakat. Namun, di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, terdapat seorang polisi, Aiptu Arip Pelu, yang menunjukkan peran yang lebih luas.
Aiptu Arip Pelu yang setiap hari bertugas sebagai Kanit Reskrim Polsek Sorawolio, justru menjadi inspirasi sekaligus pahlawan bagi para petani di Kecamatan Sorawolio. Berkat perannya, para petani yang awalnya kesulitan menyiram tanaman menjadi lebih mudah setelah Aiptu Arip Pelu mengenalkan dan merakit kincir air kepada para petani di wilayah tugasnya. “Awalnya saya meluangkan waktu dengan ikut berkebun dengan meminjam lahan warga. Saya mulai menanam berbagai tanaman,” kata Aiptu Arip Pelu saat ditemui di lokasi kebunnya, Minggu (9/11/2025).
Ide Membuat Kincir Air Saat menanam, ia kemudian melihat sistem penyiraman masih menggunakan sistem manual dengan cara mengangkat air dan menyiram mengelilingi tanaman. Dari situ muncul gagasannya untuk menciptakan kincir air berbasis mesin pompa listrik, yang terhubung dengan pipa agar air bisa dialirkan langsung ke seluruh lahan, namun terkendala karena tidak ada jaringan listrik.
Dengan penuh tekad, ia bermohon ke PLN agar pengadaan jaringan listrik bisa masuk ke lahan perkebunan. Tak lama kemudian, jaringan listrik mulai masuk ke lahan perkebunan warga. “Saya kemudian membuat dan merakit pengairan dengan sistem kelistrikan menggunakan kincir air. Setelah jadi, saya jadi hemat waktu. Saat penyiram kincir air sudah berputar, saya bisa kerjakan yang lain,” tutur Arip Pelu. Dengan inovasi ini, proses penyiraman menjadi jauh lebih efisien, menghemat waktu, tenaga, dan meningkatkan hasil panen yang memuaskan.
Baca Juga : Jadwal Pameran Seni Anak, Pajang Karya Murid TK dan SD se Kota Baubau di Perpustakaan

“Hasil panen kadang dijual di pasar dan sekarang sudah mulai dipasok ke dapur makanan bergizi gratis (MBG) di sini,” ucapnya. Arip kemudian memperkenalkan sistem pengairannya kepada para kelompok petani di Kecamatan Sorawolio. Ia tak segan-segan turun langsung ke lahan kebun petani untuk ikut membantu dan merakit sistem pengairan tersebut.
Hasilnya, hampir seluruh petani di Kecamatan Sorawolio sudah menggunakan sistem pengairan berbasis Kelompok Tani Sorawolio, mengaku bersyukur dengan gerakan yang dilakukan Aiptu Arip Pelu kepada para petaninya. “Alhamdulillah, petani-petani di sini banyak yang dibantu tentang pengairan kincir air. Tadinya kami kurang paham, tapi dengan adanya pak polisi ini kami jadi mengerti mengenai kincir air itu,” kata Mulyadi
Ia menjelaskan, awalnya seluruh petani melakukan penyiraman dengan sistem manual, namun sekarang para petani sudah menggunakan penyiraman dengan sistem pengairan kincir air. “Ini sangat membantu dan meringankan pekerjaan kami. Pekerjaan menyiram manual yang bisa diselesaikan dalam 1 jam, tapi dengan adanya kincir ini setengah jam lahan sudah basah,” ujarnya.
Inovasi sederhana yang dilakukan Aiptu Arip Pelu ini menjadi bukti nyata bahwa peran polisi tak terbatas di bidang keamanan saja. Ia telah menunjukkan bahwa melalui inovasi dan kepedulian sosial, seorang aparat negara juga bisa berkontribusi langsung pada ketahanan pangan dan kesejahteraan warga.





